ARTIKEL ”BUAH”
Dosen
Pengampu :
DESI PURWANINGSIH.,M.Si
Nama Kelompok : 1. Rika kumala sari (22164830A)
2. Retno suci pratiwi (22164860A)
3. sartika sary (22164841A)
4. Cici devi indrayanti (22164854A)
5. Lia dwi dwiningsih (22164848A)
PROGRAM
STUDI S-1 FARMASI
FAKULTAS
FARMASI
UNIVERSITAS
SETIA BUDI
SURAKARTA
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tumbuhan merupakan organisme autotrof. Untuk
mempertahankan jenisnya tumbuhan membentuk buah sebagai cikal bakal menjadi
generasi baru. Buah merupakan suatu organ yang berasal dari bunga yang
menyelubungi biji dan nantinya akan berguna untuk pemencaran. Buah ini tediri
dari biji dan badan/daging buah yang menyelubungi biji. Susunan buah
berhubungan erat dengan cara pemencaran biji.
Setiap tanaman yang berbunga hamper semuanya
menghasilkan buah, karena dari buah ini mengandung biji yang nantinya akan
tumbuh menjadi individu baru. Maka dari itu dalam paper ini akan dibahas
tentang buah.
Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai
dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2
jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak
lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat
dilihat dari struktur buah dan bagian – bagian buah yang ada pada buah.
Selain itu, ada juga pengkhususan – pengkhususan pada
buah, seperti buah semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda,
dan buah semu majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan
membuat keliru khususnya bagi orang – orang awam yang tidak mengenal bagian
mana yang disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka tertipu oleh
bentuk buah semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh yang lebih
memikat perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan buah?
2. Bagaimana
proses terbentuknya buah?
3. Apa yang
membedakan antara buah semu dengan buah sejati?
4. Bagaimana pengklasifikasian
buah semu dan buah sejati?
5. Bagaimana
susunan dari lapisan-lapisan dinding buah?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan buah
2. Untuk
mengetahui proses terbentuknya buah
3. Untuk
mengetahui perbedakan antara buah semu dengan buah sejati
4. Untuk
mengetahui klasifikasi buah semu dan buah sejati
5. Untuk
mengetahui susunan dari lapisan-lapisan dinding buah
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Buah
Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan berbunga
yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).Buah terbentuk
setelah terjadi setelah terjadi peristiwa penyerbukan. Jika penyerbukan
berhasil, dimana serbuk sari berhasil mencapai bakal buah. Maka akan terbentuk
buah dan biji. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan
pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam
produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala
hal tentang buah dinamakan pomologi.
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah
(ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang
masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses
yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari
kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di
mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel
telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik
plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami,
yakni persatuan inti sel keduanya.Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai
bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding
bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu
atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux). Sementara itu kelopak bunga (sepal), mahkota
(petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi
bertahan sebagian hingga buah menjadi besar.
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang
berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain
(umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu
dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian
itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam
kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.
Berdasarkan derajat kekerasan perikarpium (dinding
buah) buah dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu buah kering, dan buah berdaging.
Pada buah yang berdaging, perikarpium, yang berasal dari dinding ovarium
terdiferensiasi menjadi epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium
biasanya keras dan mengandung sel batu. Pada buah kering perikarpium sering mempunyai
jaringan sklerenkimatis. Penggolongan buah yang lain didasarkan pada tingkat
kemampuan buah untuk membuka (merekah) atau tidak pada waktu masak. Buah kering
selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang
memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk
memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam
kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras. Buah-buah
tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu
perkecualiannya adalah pala (Myristica).
B.
Proses
Terbentuknya Buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari
bakal buah (ovarium). Setiap
bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel
telur. Bakal biji itu dibuahi melalui
suatu proses yang diawali oleh peristiwapenyerbukan,
yakni berpindahnya serbuk sari dari
kepala sari ke kepala putik.
Setelah serbuk sari melekat di kepala
putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang
berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji,
di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan
sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang
bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini
bisa secara plasmogami (persatuan
protoplasma sel telur dan sperma) maupun secara kariogami (persatuan
inti sel keduanya). Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi
embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebutperikarp, tumbuh menjadi
berdaging (pada buah batu atau drupa)
atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk
atau nux).
Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi
bertahan sebagian hingga menjadi buah. Pembentukan buah ini terus berlangsung
hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan
daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Dinding buah, yang berasal dari
perkembangan dinding bakal buah padabunga,
dikenal sebagai perikarp (pericarpium).
Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua
lapisan atau lebih.
Pada bagian luar disebut dinding
luar, eksokarp (exocarpium),
atau epikarp (epicarpium) pada bagian dalam disebut
dinding dalam atau endokarp (endocarpium);
serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding
tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Pada sebagian buah, khususnya buah
tunggal yang berasal dari bakal buah akan tenggelam, dan sering kali
bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang
membentuk buah. Apabila bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka
buah itu disebut buah semu.
Pada pembentukan buah, ada kalanya
bagian bunga selain bakal buah ikut dan merupakan suatu bagian buah, sedangkan
umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi
layu dan gugur. Dengan putik sendiri secara tegas disebut hanya bakal
buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya
dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian bunga yang sering
kali tidak gugur melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya
tidak ikut mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi bukan merupakan suatu bagian buah yang
penting, misalnya:
1. Daun-daun Pelindung
Pada tanaman jagung
daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan lebih dikenal sebagai pembungkus tongkol jagung.
2. Daun-daun Kelopak
Pada terong dan jambu,
masih bisa dijumpai kelopak yang ikut pada bagian
buah.
3. Tangkai Kepala Putik
Bagian ini sering
tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang dikenal sebagai rambut jagung,
juga pada semua macam jambu yang masih bisa dijumpai tangkai kepala putik di
bagian ujung buah.
4. Kepala Putik
Buah yang masih
mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan
jumlah daun dan jumlah ruangan dalam buah manggis.
Adapun bagian-bagian bunga yang
seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya :
1. Tangkai
Bunga
Pada buah jambu
monyet atau jambu mete (Anacardiatum
occidentale L), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan
merupakan bagian buah yang bisa dimakan.
Akan tetapi, buah yang
sesungguhnya berukuran kecil, berkulit keras serta terdapat pada ujung bagian
yang membesar ini.
2. Dasar
Bunga Bersama
Pada bunga Elo (Ficus glomerata Roxb) dan
sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat,
tebal berdaging, menyelubungi sebagian besar buah-buah yang sesungguhnya, yang
tidak tampak dari luar, karena terdapat badan yang berbentuk seperti periuk
tadi. Bagian ini seringkali bisa untuk dimakan.
3. Dasar
Bunga
Dasar bunga pada
buah arbei (Fragraria vesca L)
yang kemudian menjadi berdaging tebal yang merupakan bagian yang bisa dimakan,
akan tetapi buah yang sesungguhnya berukuran kecil dan hampir tidak kelihatan.
4. Kelopak
Bunga
Pada
buah ciplukan (Physalis minima L), saat proses pembentukan
buah, kelopak tumbuh dan terus menjadi bahan yang menyelubungi buah, sehingga
tidak nampak sama sekali dari luar.
5. Tenda
Bunga dan Ibu Tangkai.
Pada
pohon nangka (Artocarpus integra Merr)
misalnya ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini pada
akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seolah-olah hanya
menjadi satu bunga saja.
C.
Penggolongan
Buah
Buah pada tumbuhan
dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu
:
1.
Buah Semu
atau Buah Tertutup
Buah semu atau buah tertutup
adalah apabila buah itu terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lainya pada bunga itu, yang menjadi bagian utama buah ini (lebih
besar, lebih menarik perhatian dan seringkali bagian buah yang bermanfaat serta
bisa dimakan) sedangkan buah yang aslinya biasanya tersembunyi. Buah semu dapat
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
a. Buah Semu Tunggal
Buah
semu tunggal adalah buah semu yang terbentuk dari satu bunga
dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga
yang ikut membentuk buah. Misalnya : tangkai bunga pada buah jambu
monyet (Anacardium occidental L)dan
kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis
minimal L).
b. Buah Semu Ganda
Buah semu ganda
adalah apabila pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah
yang dapat tumbuh secara bebas satu sama lainya dan tumbuh menjadi buah.
c. Buah Majemuk
Buah majemuk adalah
buah semu yang terbentuk pada bunga majemuk, tetapi seluruhnya
dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Arcocarpus integra Merr) dan
buah keluwih atau sukun (Artocapus
communis Forst).
2.
Buah Sejati atau Buah Terbuka
Buah sejati adalah
buah yang selalu terbentuk dari bakal buah dan apabila
ada bagian bunga lainya
masih tertinggal di bagian ini, tidak merupakan bagian buah
yang berarti. Sama halnya dengan buah
semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan terlebih dahulu
ke dalam tiga golongan, yaitu :
a. Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah
sejati yang tersusun dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, buah ini
dapat berisi satu atau banyak biji dan satu atau banyak ruangan. Contoh : Buah
mangga (Mangifera indica L)
mempunyai satu ruang dan satu biji. Buah pepaya (Carica papaya L) yang terdiri dari satu ruang dan banyak
biji di dalamnya. Buah durian (Durio
zibethinus Murr) yang terdiri dari banyak ruangan dan tiap ruang
terdapat beberapa biji. Buah sejati tunggal dapat di bedakan
menjadi dua golongan yaitu :
1. Buah Sejati Tunggal
yang Kering (siccus)
Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal
yang bagian luarnya keras dan mengayu sperti kulit yang kering. Misalnya kacang
tanah (Arachis hypogea L), padi
(Orzya sativa)
dan lain lain. Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi
dalam dua golongan yaitu:
a) Buah Sejati Tunggal Kering yang
hanya mengandung satu biji
Buah
sejati tunggal kering yang
hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau sudah masak tidak
pecah (indehiscens). Golongan
buah ini terbagi lagi ke dalam empat golongan, yaitu:
1. Buah Padi (Caryopsis)
Buah
padi (caryopsis, atau bulir)
memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit
biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji.
Buah
terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae)
dan teki-tekian (Cyperaceae)
termasuk ke dalam kelompok ini. Bulir atau buah padi adalah buah
sekaligus biji.
Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea dan skutelum (scutellum).
Bagian
biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya
setebal satu lapis sel),endospermia (tempat
penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.
2. Buah Kurung (Achenium)
Buah kurung (achenium) adalah buah berbiji satu, tidak pecah
dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak
berlekatan. Buah kurung (achenium)
memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan
kulit biji. Contohnya : buah bunga matahari (Helianthus annus), buah bunga pukul empat(Mirabilis jalapa).
3. Buah Keras atau Geluk (Nus)
Buah keras atau geluk (nus)
terbentuk dari dua helai daun buah (carpel)
atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi
biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan
kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
4. Buah Bersayap (Samara)
Sama seperti buah keras, tetapi pada kulit buah bersayap (samara) terdapat alat berupa
tambahan berupa sayap yang bisa menyembabkan buah bisa terbang apabila
tertiup angin seperti pada suku Dipterocarpaceae.
b)
Buah Sejati Tunggal Kering
yang Mengandung Banyak Biji
Buah sejati tunggal kering
yang mengandung banyak (lebih dari astu) biji, apabila
buah masak, buah ini dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia) atau pecah sedemikian
rupa sehingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya). Golongan buah
ini terbagi lagi dalam tiga golongan, yaitu:
1. Buah Berbelah (Schiwcarpium)
Buah berbelah (schiwcarpium) mempunyai dua
ruang atau lebih, setiap ruang berisi satu biji dan apabila masak, buah
ini akan pecah menjadi beberapa bagian dan setiap buah akan memiliki sifat
seperti buah kurung atau buah keras jadi biji buahnya tetap di dalam ruangan. Mengingat
jumlah ruangan apabila buah pecah menjadi beberapa bagian, buah
belah dapat di bedakan lagi dalam empat golongan yaitu:
a. Buah
berbelah dua (Diachenium),
apabila buah dari golongan ini masak, maka buah tersebut akan
terbagi menjadi dua bagian buah, masing-masing bagian
mempunyai sifat sebagai suatu buah kurung, misalnya buah pegangan (Centella asiatica Urb).
b. Buah
berbelah tiga (Triachenium),
apabila buah dari golongan ini masak, maka buah tersebut
akan pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum majus L.
c. Buah
berbelah empat (Tetrachenium),
apabila buah dari golongan ini masak, maka buah tersebut
akan pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L).
d. Buah
berbelah banyak (Polyachenium),
apabila buah dari golongan ini masak, maka buah tersebut
akan pecah menjadi banyak bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti
buah kurung.
2. Buah Kendaga (Rhegma)
Buah kendaga
(rhegma) mempunyai sifat
seperti buah berbelah, tetapi pada setiap bagian buah kemudian pecah lagi
sehingga dengan itu, biji dapat terlepas dari biliknya. Setiap
bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas
sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah (kendaga) yang terdapat didalam
buah itu. Menurut jumalah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi
dalam empat golongan yaitu:
a. Buah
berkendaga dua (Dicoccus),
apabila buah dari golongan ini masak, makaakan terpecah menjadi dua
bagian buah, masing-masing bagian pecah lagi dan mengeluarkan satu
biji.
b. Buah
berkendaga tiga (Tricoccus),
apabila buah dari golongan ini masak, makaakan terpecah menjadi tiga
bagian buah, masing-masing bagian pecah lagi dan mengeluarkan satu
biji, misalnya buah para (Hevea
brasiliensis Muell).
c. Buah
berkendaga lima (Pentacoccus),
apabila buah dari golongan ini masak, makaakan terpecah menjadi lima
bagian buah, masing-masing bagian pecah lagi dan mengeluarkan satu
biji, misalnya buah Geranium.
d. Buah
berkendaga banyak (Polycoccus),
apabila buah dari golongan ini masak, maka akan terbagi menjadi
beberapa (banyak) bagian buah, masing-masing satu biji
yang bisa dikeluarkan.
3. Buah Kotak
Buah kotak adalah suatu buah
kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau
beberapa daun buah, apabila buah dari golongan ini masak, buah
akan pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai kapanpun
akan tetap melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan
dalam empat golongan yaitu:
a. Buah
bumbung (Folliculus), buah ini
tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di
dalamnya. Apabila buah ini sudah masak, makaakan terpecah
menurut salah satu kampuhnya (kampuh perut). Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea Dryand),
bunga sari cina (Catharanthus roseus G.
Don) dan kepuh (Sterculia).
b. Buah
polong (Legumen), apabila buah
sudah masak, maka buah akan pecah menurut kedua kampuhnya
(kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus sepanjang sekat-sekat
semuanya. Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang
tergolong suku: Papilionaceae, Caesalpiniaceae dan Mimosaceae,
misalnya pohon saman (Samania saman Merr).
Buah
polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe diatas, yaitu:
1. Buah
masak di dalam tanah dan apabila sudah masak, buah tidak pecah,
misalnya kacang tanah (Arachis
hypogaea L).
2. Buah
yang mempunyai kulit berdaging, apabila buah masak,
buah tidak akanpecah, misalnya buah asam (Tamarindus indica L).
3. Buah
yang mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya
mempunyai satu ruang dan satu biji, apabila buah
sudah masak, buah tidak pecah, misalnya pada buah pohon gayam (Inocarpus edulis Forst).
4. Buah
lobak atau polong semu (Siliqua).
Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni
pada perlekatan daun buahnya yang dispisahkan oleh sekat semu. Buah dengan
susunan seperti ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae atau
sawi-sawian (Brassicaceae).
5. Buah
kotak sejati (Capsula). Buah
ini terbentuk dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya
sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini apabila sudah masak
juga akan membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat
keluar. Cara buah ini pecah atau membuka bermacam-macam, dan
cara-cara tersebut yaitu:
a) Dengan
katup atau kelep (Valva). Daun
buah pecah dari ujung buah, tetapi pangkal tetap berlekatan. Pecahnya buah ini
dapat membelah ruangan (loculicidus)
misalnya pada durian (Durio zibethinus Murr)
dan membelah sekat-sekat misalnya pada buah kesumba (Bixa orellana).
b) Dengan
retak-retak atau celah-celah (Rima),
buah pecah menurut bagian tengah katup-katup, pada ujung badan pangkal
buah saling berlekatan. Misalnya pada buah anggrek (Orichidaceae).
c) Dengan
gigi-gigi (Dens), apabila
buah pecah hanya sepanjang ujung katup-katup saja, misalnya buah anyelir (Diantus caryophyllus).
d) Dengan
liang (Porus), buah membuka
dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya. Misalnya buah tanaman
apyun/opium (Papaver somniferum L).
e) Dengan
tutup (Operculum). Pada ujung
buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka apabila buah sudah
masak. Misalnya buah krokot (Portulaca
oleracea L).
2.
Buah Sejati Tunggal
yang Berdaging (carnosus)
Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), adalah buah yang
apabiladinding buahnya menjadi tebal dan berdanging. Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas
dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu: Kulit luar (Exocarpium atau epicarpium) merupakan
lapisan tipis tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kuli dengan permukaan
yang licin. Kulit tengah (mesocarpium)
biasanya tebal berdangin atau serabut dan apabilalapisan ini dapat
dimakan, maka lapisan ini lah yang dinamakan daging buah(sarcocarpium) misalnya pada mangga (Mangifera indica L). Kulit dalam (endocarpium) yang
berbatasan dengan ruang yang mengadung bijinya seringkali cukup tebal dan
kerasa misalnya pada kenari (Canarium
commune L), kelapa (Cocos
nucifera L). Buah yang termasuk golongan ini umumnya
tidak mudah pecah apabila sudah masak, walaupun ada pula
yang apabila sudah masak tetap akan pecah misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt).
Buah
sejati tunggal yang berdaging dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Buah Buni (Bacca)
Yang dimaksud buah buni (bacca) adalah buah yang dindingnya mempunyaidua lapisan. Yaitu
lapisan luar yang tipis, agak menjangat atau kaku seperti kulit dan
lapisan dalam yang tebal, lunak, berair dan seringkali bisa di makan.
Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni yang berdinding tebal dan
dapat dimakan contohnya adalah buah pepaya (Caarica papaya L) buah belimbing (Averrhoa carambola L) sawo manila (Archaras zapota L) dan lain-lain.
Contoh kulit buah yang tidak begitu
tebal dan seringkali memiliki sifat yang agak kaku sperti kulit,
tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya contoh: Buah
duku (Lansium domestisum Corr),
buah rambutan (Nephelium lappaceum L). Dari
buah ini yang di makan bukanlah kulit buah bagian dalam,
melainkan salut bijinya (arillus).
b.
Buah Mentimun (Pepo)
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang
lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat
ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan
tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita) dan waluh atau labu (Cucurbita moschataDuch).
c. Buah Jeruk (Hesperidium)
Buah
jeruk (hesperidium) adalah
variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah yaitu :
1. Lapisan
luar yang kaku menjanggat dan mengandung banyak kelenjar minyak astiri. Lapisan
ini disebut sebagai flavedo.
2. Lapisan
tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jaringan bunga karang yang
biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
3.
Dan
kemudian lapisan dalam yang bersekat-sekat
d. Buah Batu (Drupa)
Buah
batu (drupa) memiliki tiga
lapisan dinding buah. Eksokarp (dinding luar) umumnya tipis menjangat (seperti
kulit); mesokarp (dinding tengah) yang berdaging atau berserabut; dan endokarp (dinding
dalam) yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya
adalah mangga (Mangifera), dengan mesokarp (dinding
tengah) berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut.
e. Buah Delima
Buah
delima mempunyai dinding luar (kulit buah) yang liat, keras atau
kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-sekat.
Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat
dimakan. Contohnya adalah delima (Punica).
f. Buah Apel (Pomum)
Buah
apel (pomum) mempunyai kulit dalam yang
tipis, tetapi cukup kuat seperti kulit tengah yang tebal, lunak, berair dan
biasanya bisa dimakan.
Buah
ini mempunyai beberapa ruangan, setiap ruangan mengandung satu biji.
Buah yang demikian terdapat pada pohon apel (Pyrus malus L), pohon per (Pyrus communis L).
3.
Buah Sejati Ganda
Buah sejati
ganda adalah buah yang terbentuk dari satu bunga dengan beberapa
bakal buah yang bebas satu sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi
satu. Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati dapat
dibedakan dalam :
1.
Buah kurung ganda, contohnya pada buah
bunga mawar (Rosa hybrida Hort).
Dalam badan yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat
banyak buah-buah kurung.
2.
Buah batu ganda,contohnya buah murbei (Morus).
3.
Buah bumbung ganda, berasal dari
bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah
bumbung, misalnya pada pohon cempaka (Michelia
champaka L)
4.
Buah buni ganda, contohnya buah sirsak (Annona).
4.
Buah Sejati Majemuk
Buah sejati majemuk adalah buah
yang bersal dari satu bunga majemuk yang masing-masing bunga menjadi satu buah. Tetapi setelah menjadi buah tetap
berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Contoh pada buah
pandan (Pandanus tectorius Sol).
Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
1. Buah
padi majemuk, contohnya jagung (Zea).
Tongkol jagung sebenarnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan
biji jagung.
2. Buah
kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L). Bunga
tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di
tepi dan bunga yang subur di tengah.
3. Buah
buni majemuk, apabila bakal buah masing-masing bunga dalam bunga mejemuk
membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nanas (Ananas comosus Merr).
D.
Susunan
Lapisan Dinding Buah
1.
Kulit luar (exocarpium atau epicarpium),
merupakan lapisan tipis dan seringkali kuat atau kaku seperti kulit dengan
permukaan yang licin.
Contoh
2.
Kulit tengah (mesocarpium), merupakan lapisan yang biasanya
tebal berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka
lapisan inilah yang disebut daging buah (sarcocarpium), misalnya pada
mangga (Mangifera indica L.).
3. Kulit
dalam (endocarpium), merupakan lapisan yang berbatasan dengan ruang
yang mengandung biji, dimana seringkali cukup tebal dank eras, misalnya pada
kelapa (Cocos nucifera L.).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Buah
adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah.
2.
Secara
umum buah dapat dibedakan menjadi buah sejati dan buah majemuk.
3.
Buah
ditinjau dari asal perkembangannya dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal,
buah ganda dan buah majemuk.
4.
Fungsi
dari buah yaitu tempat terbentuknya embrio yang merupakan calon tumbuhan baru
yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
5.
Lapisan
dinding buah terdiri atas tiga bagian yaitu epicarpium, mesocarpium dan
endocarpium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar