KELOMPOK : 4 (Teori 3 2016)
1. WIDIA WATI (22164820A)
2. RETNA DWI HASTUTIK (22164831A)
3. LUTFI AHSANI ALAWY (22164832A)
4. NADIA HASNA (22164847A)
5. FITRI MELATI (22164852A)


1. WIDIA WATI (22164820A)
2. RETNA DWI HASTUTIK (22164831A)
3. LUTFI AHSANI ALAWY (22164832A)
4. NADIA HASNA (22164847A)
5. FITRI MELATI (22164852A)
JARINGAN
MERISTEM
Pada organ tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan
adanya dua macam jaringan, yaitu jaringan yang masih muda (meristem atau titik
tumbuh) dan jaringan yang telah dewasa.
Jaringan
meristem biasanya tersusun oleh sel-sel yang masih embrional, yaitu sel-sel
yang masih aktif pengadakan pembelahan.
Sifat-sifat meristem yaitu :
1. Selnya
masih kecil.
2. Berdinding
tipis, dinding sel terdiri dati zat pektin.
3. Selnya
kaya akan plasma.
4. Vakuola
kecil-kecil dan banyak
5. Bentuk
sel pada umumnya ke segala arah sama (seperti kubus atau isodiametris), tetapi
ada pula yang berbentuk seperti prisma diantara sel-selnya tidak terdapat ruang
antar sel.
Menurut
asalnya, meristem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Meristem
primer (titik tumbuh primer).
2. Meristem
sekunder (titik tumbuh sekunder).
Meristem
primer
Pada tumbuhan yang telah dewasa terdapat jaringan
yang tetap bersifat meristemik/embrional dan disebut titik tumbuh atau titik
vegetasi. Jaringan ini terdapat di ujung batang atau ujung akar, sehingga
disebut titik tumbuh apical. Titik tumbuh apikal ini menyebabkan tumbuhan mampu
mengadakan pertumbuhan memanjang.
Beberapa
teori meristem apikal :
a. Teori
sel apikal
Teori
ini menganggap bahwa sel-sel yang terletak di ujung pokok dan cabang dari batang
dan akar merupakan suatu meristem yang konstan.
b. Teori
histogen
Pada
meristem apical terdapat tiga daerah yang disebut histogen atau pembentuk
jaringan, yaitu :
-
Dermatogen : terdiri
dari selapis sel dinding luar, merupakan primodial yang kelak akan tumbuh
menjadi epidermis.
-
Periblem : terdiri dari
beberapa lapis sel di sebelah dalam dermatogen, yang kelak akan tumbuh menjadi
korteks akar.
-
Plerom : terdiri dari
beberapa lapis sel di sebelah dalam periblem, yang kelak akan tumbuh menjadi
akar.
-
Tambahan : pada ujung
akar terdapat tudung akar atau kaliptra, berisi tepung statelit gunanya agar
akar mempunyai gaya berat, untuk tumbuh ke arah bawah masuk ke dalam tanah.
Sel-sel kaliptra dihasilkan oleh kaliptrogen yang ada disebelah atasannya, di
sebelah bawah titik tumbuh.
c. Teori
haberlandt
Meristem
apikal dibagi menjadi 4 daerah, yaitu :
ü Promeristem
: daerah terujung, sel-selnya selalu membelah membentuk meristem baru.
ü Protoderm
: terdiri dari beberapa lapis sel terluar di sebelah bawah promeristem, yang
kelak akan tumbuh menjadi epidermis dan sebagai korteks batang.
ü Prokambium
: beberapa lapis sel di sebelah dalam protoderm, letak akan tumbuh menjadi
cambium pembentuk fluem sekunder dam xylem sekunder.
ü Meristem
dasar : beberapa lapis sel paling dalam yang kelak akan tumbuh menjadi srele
pada batang.
d. Teori
tunika korpus
Teori
ini menyatakan bahwa ujung jaringan meristem terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Bagian
luar terdiri dari beberapa lapis sel disebut tunika, yang menghasilkan
epidermis dan sebagian korteks.
2. Bagian
dalam yang diselubungi oleh tunika disebut korpus, yang menghasilkan stele dan
sebagian korteks.
Meristem
sekunder
Ialah jaringan
yang sel-seklya telah mengalami diferensiase dan berfungsi sebagai jaringan
dewasa, kemudian dapat melakukan aktivitas sebagai meristem lagi, misalnya:
1. Kambium
-
Bentuk sel pipih.
-
Prismatik agak
memanjang berdinding tipis.
-
Tersusun rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel.
-
Memperbanyak diri
dengan membelah.
-
Dinding pemisah di antara
dua sel anakan terjadi secara suksedan (sedikit demi sedikit).
-
Bersifat dapat
memperbanyak diri secara ganda karena dapat membentuk bermacam-macam jaringan
baru keberbagai arah yaitu kerah antiklinal membentuk sel-sel initial baru
kearah periklinal membentuk floem sekunder dan xylem sekunder, yang
kadang-kadang juga membentuk sel-sel jari empulur atau parenkim sekunder.
Kambium terdapat pada semua tumbuhan yang mengalami
pertumbuhan menebal sekunder yaitu tumbuhan yang tergolong bagian parifer
batang yang masih muda bahkan kadang-kadang terdapat didaerah korteks atau
bahkan juga didaerah empulur. Pada siang hari kloroplas dalam parenkim ini
berisi tepung asimilasi misalnya parenkim palisade yang menyusun mesofil daun
sehingga parenkim ini disebut juga parenkim asimilasi.
Parenkim yang tidak mampu melakukan proses
fotosintesis relatif tidak berisi kloroplas tetapi hanya berisi leukoplas saja.
Sel parenkim penyimpan makanan yang berisi aleuron atau tepung tidak hanya
berupa sel yang tipis saja tetapi kadang-kang juga berupa sel-sel yang
berdinding tebal misalnya pada biji-bijian. Meskipun dinding sel parenkim
endosperm biji-biji tersebut tebal, tetapi masih merupakan dinding primer, yang
tersusun oleh selulosa dan hemiselulose. Kadang-kadang dinding sel parenkim ada
yang mengalami lignilikasi seperti pada xylem sekunder.
Sel parenkim pada umumnya berbentuk issodiametris
atau poliedris tetapi ada bentuk-bentuk lain, misalnya :
§ Prismatik
memanjang atau silinder terdapat pada parenkim palisade dan mesofil daun
dicotyledoneae pada umunya
§ Bercabang-cabang
disebut parenkim bintang terdapat pada mesofil daun canna sp dan
juneus sp.
§ Parenkim
dengan ruang antar sel yang besar disebut parenkim (parenkim penyimpan udara),
terdapat pada alat pengapung tumbuhan air misalnya eichornia crassipes
(eceng gondok).
§ Parenkim
dengan bentuk tidak teratur dan dengan banyak ruang antar sel, terdapat juga
pada mesofil daun yang disebut parenkim spon atau parenkim bunga karang.
§ Parenkim
dengan dinding melekuk0lekuk kearah dalam disebut parenkim lipatan, terdapat
pada daun pinus penus merkusii.
Contoh
meristem primer
Preparat 1 : penampang bujur ujung
batang Sambucus javanica
Familia : Caprifoliaceae
Perbesaran : lemah


Preparat
2 : penampang bujur ujung akar Aloe sp
Familia
: Liliaceae
Perbesaran
: lemah


Tidak ada komentar:
Posting Komentar